Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 8, 2012
Gambar
ORGANISASI KEHIDUPAN Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam Biologi adalah makhluk hidup dan kamhluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya dengan lingkungan. Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi atas mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi faktor kimia dan fisika yang penting bagi makhluk hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari dan tanah. Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma (Campbell, et al, 2006:4). 1. Organisasi
Gambar
Ekosistem (2) : Satuan-satuan Ekosistem Saat belajar ekosistem sebenarnya kita belajar mengenal lingkungan sekitar kita. Kita dapat belajar mengenali apa saja komponen biotik dalam ekosistem maupun komponen abiotiknya, peran masing-masing komponen  serta bagaimana interaksi diantara mereka. Asyiknya kita dapat mempelajari semua itu secara gratis karena Tuhan telah menyediakan semuanya untuk kita. Jadi, jangan sia-siakan ya! Hehe Jika kalian belum memahami komponen ekosistem silakan membacanya  di sini . Nah, saat ini kalian akan saya ajak untuk belajar tentang satuan ekosistem. Sebelum menentukan apa saja satuan dalam ekosistem, perhatikan gambar berikut! Pada gambar ekosistem ladang tersebut, tentukan mahluk hidup apa saja yang ada di dalamnya serta  jumlahnya. Yang cermat ya!! Jika kalian cermat, maka mahluk hidup dan jumlahnya dalam ekosistem tersebut adalah sebagai berikut : seekor ayam, dua ekor kupu-kupu, seekor elang, tiga pohon kelapa, dua ekor kupu-kupu, tiga ru
Gambar
Ekosistem (3) : Pola Interaksi dalam Ekosistem Dalam ekosistem terdapat interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya, serta antar mahluk hidup itu sendiri. Jika dalam sebuah ekosistem terdapat dua mahluk hidup yang berbeda jenis, misalnya seekor katak dengan seekor capung, maka yang terjadi adalah capung akan dimangsa oleh katak karena capung merupakan makanan bagi katak. Seperti kita ketahui dalam ekosistem tidak hanya terdapat dua jenis mahluk hidup yang berbeda, tetapi ada berbagai jenis mahluk hidup yang menempati sebuah ekosistem.  Dengan demikian tentunya akan terdapat beberapa pola interaksi diantara mereka. Nah, bagaimana interaksi diantara mereka ya? Adakah interaksi yang saling menguntungkan diantara mereka? Lebih lengkapnya kita pelajari bersama yuk!! Sebenarnya ada beberapa pola interaksi antar mahluk hidup. Pola interaksi tersebut dapat saling menguntungkan, merugikan satu pihak, menguntungkan satu pihak tetapi pihak lain tidak diuntungkan maupun dirugikan, du
Gambar
Ekosistem (1) : Belajar Mengenal Lingkungan Hidup Kita foto : Sigid Hariadi Indri sedang termangu di depan kolam ikan  saat melihat seekor katak menjulurkan lidahnya dan secepat kilat memasukkannya ke dalam mulutnya bersama seekor belalang kecil yang tidak sempat menghindar dari lidah katak. Indri sempat berfikir, wah… katak itu jahat sekali ya?? Kasihan si belalang. Tapi seandainya belalang-belalang itu tidak dimakan katak, mungkin daun tanaman di kolam juga akan habis dimakan oleh si belalang, kalau tanaman di sekitar kolam sudah habis, belalang-belalang itu pasti akan mencari tanaman lain di luar kolam ikan dan mungkin tanaman bunga di taman depan rumah Indri akan habis dimakan pula. Aduh.. Indri jadi bingung… Sebenarnya yang dilihat Indri di kolam ikan merupakan kejadian alamiah dalam sebuah ekosistem. Di dalam sebuah ekosistem terjadi interaksi antar mahluk hidup dan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.  Apakah ekosistem itu? Bagaimana hubungan antar komponen dalam
Gambar
Ekosistem (4) : Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan Dalam ekosistem hanya tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan air, karbondioksida,  klorofil dan cahaya matahari. Bagaimana dengan mahluk hidup lain? Mahluk hidup lain memperoleh makanan dengan melalui proses interaksi dengan mahluk hidup lain melalui pola-pola interaksi tertentu seperti yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya. Untuk mengingat kembali pola interaksi dalam ekosistem bisa dilihat  di sini .  Hal ini disebabkan karena mahluk hidup sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup tanpa peran mahluk hidup lain.   Salah satu bentuk interaksi antar mahluk hidup tersebut adalah proses makan dan dimakan yang jika disusun secara berurutan akan membentuk suatu rantai makanan. Nah, kali ini kita akan belajar mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan. a.  Rantai Makanan Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan terte
Gambar
Mengenal Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) Setelah kemarin kita belajar mengenal  hewan yang tak bertulang belakang (avertebrata) dengan berbagai jenis mahluk hidup yang termasuk di dalamnya, sekarang saya akan mengenalkan pada kalian hewan yang bertulang belakang (vertebrata). Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda  vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae). Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka. Memiliki tali saraf tunggal,
Gambar
Mengenal Kerajaan Tumbuhan (Kingdom Plantae) Kingdom plantae atau disebut juga kerajaan tumbuhan terdiri dari berbagai organisme dengan ciri-ciri eukariotik (mempunyai selaput membran inti), multiseluler (terdiri dari banyak sel), outotrof ( dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis).  Dinding sel tumbuhan disusun atas senyawa selulosa, dan menyimpan kelebihan karbohidratnya dalam bentuk amilum. Dalam klasifikasi lima kingdom, berdasarkan ada tidaknya berkas pembuluh angkut, kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan tak berpembuluh angkut dan tumbuhan berpembuluh angkut. 1. Tumbuhan tak berpembuluh angkut (Avascular) Pada tumbuhan Avascular hanya terdapat satu jenis golongan, yaitu  golongan lumut.  Lumut mempunyai ciri-ciri : tidak memiliki jaringan pengangkut, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus), mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit), reproduksi seksual dan aseksual ( spora), habitat yang di tempat yang lembab, berukuran
Gambar
Klasifikasi Lima Kingdom Klasifikasi atau pengelompokan mahluk hidup ke dalam lima kingdom (lima kerajaan) dikemukakan oleh  R.H Whittaker  pada tahun 1969.  Pengklasifikasian ini didasarkan pada  ciri-ciri morfologi,anatomi dan fisiologinya. Dalam klasifikasi lima kingdom, mahluk hidup dikelompokkan kedalam kingdom (kerajaan) monera, protista, fungi, plantae dan animalia. 1. Kingdom Monera Monera merupakan mahluk hidup ber sel satu (unisel) dengan  inti sel tidak dilapisi dengan membran inti (prokariotik). Kerajaan monera dibagi menjadi dua divisi yaitu bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria) Bakteri merupakan mahluk hidup yang berkembang biak dengan membelah diri dan mempunyai habitat di air, tanah dan udara. Bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Berdasarkan bentuknya, bakteri ada yang berbentuk  bulat (coccus), batang (basil), spiral dan koma (vibrio) Bakteri mempunyai peranan yang besar bagi kehidupan